Rabu, 06 Maret 2013

pidato bulan bahasa



1.
MELALUI BULAN BAHASA TINGKATKAN RASA NASIONALISME DAN CINTA BAHASA INDONESIA

Assalammualaikum. Wr. Wb.
Yang terhormat Guru Bahasa Indonesia, Ibu Hasdiana
Berserta teman-teman kelas Akselerasi XI yang saya banggakan.

          Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan hidayahnya kita masih diberikan sehat wal afiat sehingga dapat berkumpul dan berada di tempat yang mudah-mudahan dimuliakan oleh-Nya.  Terima kasih kepada  guru bahasa Indonesia, Ibu Hasdiana dan teman-teman yang sudah menyempatkan diri untuk berada di tempat ini.
Bulan Bahasa merupakan bulan dimana setiap orang dapat mengekspresikan bakatnya terutama dalam bidang sastra yang bertujuan untuk lebih mencintai Budaya sendiri yaitu budaya Indonesia. Oktober ditetapkan sebagai bulan bahasa oleh Bapak Soeharto karena pada 28 Oktober 1928 para pendahulu bangsa kita menetapkan Sumpah Pemuda dengan bahasa, sebagai butir ketiganya. Meski semangat bulan bahasa ini hanya setahun sekali, namun itu mengandung makna negeri ini punya kepedulian terhadap budaya bangsa khususnya bahasa. Salah satu dasar pentingnya memperingati acara bulan bahasa yakni agar masyarakat mengetahui dan mengerti tentang budaya bangsa Indonesia dan bagi para pelajar khususnya di SMPN 1 Kendari untuk selalu melestarikan budaya bangsa terutama dalam penerapan berbahasa agar budaya kita akan selalu ada dan menjadi lebih baik.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa kegiatan seperti, kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya dan berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan.
          Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi semua yang mendengarnya, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalammualaikum Wr. Wb.

2.

MELALUI BULAN BAHASA TINGKATKAN RASA NASIONALISME DAN CINTA BAHASA INDONESIA

Asalamu’alaikum Wr. Wb.
Marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul disini.
Perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini menyampaikan uraian pidato yang bertema Negeriku Indonesia, Surga Warisan.
Enam puluh delapan tahun sudah sangsaka merah putih berkibar di bumi persada tercinta. Cucuran darah dan air mata mewarnai perjuangan para pahlawan bangsa demi marebut kemerdekaan. Kala itu semboyan kita adalah “merdeka” atau “mati”.
            Tatkala kemerdekaan telah berada di tangan, gegap gempita, suka cita, bergemuruh di dada rakyat Indonesia. Tujuh Belas Agustus Seribu Sembilan Ratus Empat Puluh Lima tersemat sebagai hari keramat bagi bangsa Indonesia. Indonesia merdeka. Dada membusung, kepala mendongak, citra negeri terangkat.
Kebanggan akan keanekaragaman suku dan budaya yang tiada tandingannya. Kebanggaan akan negeri yang subur  nan elok, sarat oleh kekayaan alam yang melimpah ruah. Pesona negeri ini pun menebar harum ke penjuru dunia.
Negeri yang menghijau dari daratan Aceh hingga pegunungan di Merauke. Negeri yang keindahan lautnya menyebar dari selat Malaka, ke laut Jawa, hingga laut Banda. Negeri yang kandungan alamnya menyebar dari ujung Caltex (Riau) ke kandungan minyak di Blog Cepu, hingga Freeport (emas dan tembaga) di kaki bukit Jaya Wijaya Papua.
Negeri yang subur akan beragam tanaman (jagung, padi, kacang, kedelai, cengkeh, pala, kopi, kelapa) tersebar dari ujung Pulau We sampai perbatasan Papua Newguine. Negeri yang mengundang decak kagum penghuni negara lain di seantero belahan dunia.
Teman-teman sekalian
Inilah Indonesiaku, surga warisan. Negeri yang teramat kucinta meskipun semua kebangaan, keindahan, dan segala pesonanya itu hanya merupakan puing-puing masa lalu yang terlanjur menjadi dongeng sebelum tidur. Kini, surga itu telah hilang ditelan amukan zaman dan murka sang waktu.
Sungguh ironis, bangsa Indonesia seakan tidak sanggup bangkit dari keterpurukan. Satu persatu budaya dan aset bangsa dicuri dan diakui bangsa lain. Perlahan-lahan semua kekayaan alam kita dipreteli dan kehidupan anak  bangsa dimarginalkan bertahun-tahun. Bukan hanya oleh kaum imperialis tetapi oleh pengkhianat-pengkhianat bangsa yang tega menjual aset-aset bangsanya sendiri.
Masya Allah, Indonesiaku sayang, Indonesiaku malang. Ingatkah kita, para ulama sering mengatakan bahwa hubbul wathân minal iman. Cinta tanah air itu sebagian dari iman. Apakah iman masyarakat Indonesia sekarang ini mulai terkikis seiring derasnya arus globalisasi?
Teman-teman yang budiman …
Sebagai generasi muda harapan bangsa, menjadi sosok yang pintar saja tidaklah cukup. Akhlak mulia dan budi pekerti luhur sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suatu dunia peradaban yang adil dan sejahtera. Negeri kita membutuhkan generasi-generasi yang dapat mencintai tanah airnya dengan sepenuh hati. Tanpa pamrih membangun surga warisan ini demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Negeri kita membutuhkan orang-orang yang berilmu dan beriman. Hanya generasi yang berilmu dan beriman yang dapat menyelamatkan dunia peradaban Indonesia dari carut-marut kezaliman dan keangkaramurkaan.
Marilah rekan-rekanku kita belajar giat agar menjadi generasi yang berilmu. Sebagai tiang utama adalah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, Tuhan YME perlu ditingkatkan. Keduanya harus saling selaras mengisi rongga kehidupan kita sebagai penuntun dan pedoman untuk menjadi manusia yang lebih baik yang akan membawa nahkoda negeri ini ke arah yang lebih baik pula.
Demikianlah uraian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga memberikan manfaat. Kurang lebihnya saya memohon maaf.
  
3.


MELALUI BULAN BAHASA TINGKATKAN RASA NASIONALISME DAN CINTA BAHASA INDONESIA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat hadir pada kesempatan kali ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Dalam pidato saat ini saya mewakili dari teman-teman kami untuk menyampaikan dalam menyambut bulan bahasa ini dengan tema “melalui bulan bahasa tingkatkan rasa nasionalisme dan cinta bahasa indonesia
Negara Indonesia merupakan bangsa yang kaya. Kaya akan budaya, adat istiadat. Beragam bahasa mereka gunakan untuk berkomunikasi, berhubungan, bekerjasama dan bersosial dengan masyarakat satu dengan yang lain.
Meskipun begitu dengan beragam, bermacam, warna-warni adat dan istiadat, dengan menggunakan bahasa kita dapat mengungkapkan keinginan, kemampuan, ilmu dan pengetahuan kita dengan berbahasa Indonesia. Negara kita tetap bersatu padu dan tidak ada perbedaan. Meski berbeda budaya ataupun adat tetapi persatuan tetap kita pegang teguh dengan “Bahasa satu bahasa Indonesia” seperti dalam sumpah pemuda yang telah diikrarkan dalam negara kita.
Dengan demikian marilah kita semua sebagai generasi penerus bangsa dan calon penerus pemimpin bangsa yang tangguh kita lestarikan bahasa kita sebagai alat berhubungan/komunikasi dengan masyarakat, daaerah/wilayah yang berbeda. Tetapi tetap bersatu maka dapat didasari garis merah dengan bahasa Indonesia kita tetap bersatu.
Inilah sedikit pidato dari saya semoga menjadikan tauladan bagi kita semua dan apabila ada kata yang mungkin kurang berkenan, saya pribadi minta maaf yang sebenar-benarnya



 

4 komentar:

  1. makasih ya artikelnya, bermanfaat banget !
    jangan lupa kunjung balik ya !

    Cara Belajar Para Ilmuwan Dunia Sehingga Mereka Pintar !
    google-mediahere.blogspot.co.id

    BalasHapus
  2. Aku pakai pidato ini, saat HUT ke 72 juara 1 disekolah :v

    Makasih banget artikelnya ...

    BalasHapus
  3. Artikelnya sangat bermanfaat👍semangat ya😊

    BalasHapus

Powered By Blogger
Tweet oleh @meldyok