Senin, 28 Januari 2013

karya seni rupa terapan

A.   Keragaman Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan    Daerah Setempat
Masyarakat Indonesia termasuk ke dalam masyarakat multikultular yang memiliki beraneka ragam suku bangsa dan budaya yang berbeda, termasuk karya seni yang diciptakannya, seperti bentuk bangunan tempat tinggal, pakaian daerah, dan ragam hias (ornament) yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Begitupun dengan karya seni rupa yang dihasilkan. Masing-masing daerah memiliki jenis dan bentuk karya seni rupa yang berbeda.
Sebelum membahas tentang seni rupa tradisional daerah setempat, ada baiknya terlebih dahulu disinggung sekilas mengenai pengertian seni dari beberapa tokoh, di antaranya sebagai berikut :
1.   Achdiat Kartamihardja berpendapat bahwa seni adalah aktivitas rohani  manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya.
2.   Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendapatnya, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan bersifat indah sehingga mampu menggerakkan jiwa dan perasaan.
3.   Thomas Munro berependapat bahwa seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek-efek tersebut mancakup segala tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi, baik yang rasional maupun irisional.
      Beberapa pendapat diatas menunjukkan bahwa seni sebagai ciptaan manusia yang mengandung keindahan. Ada dua unsur pokok seni yang harus kita ketahui, pertama seni sebagai hasil karya manusia dan kedua, seni mengandung unsure keindahan. Betapapun indahnya suatu benda, jika bukan hasil karya manusia, maka tidak disebut karya seni. Contohnya, pemandangan alam, kerlap-kerlip bintang, dan pelangi yang indah. Sebaliknya, meskipun suatu benda diciptakan manusia, tetapi tidak mengandung keindahan, maka tidak dapat disebut karya seni. Contohnya, cangkul, batu bata, dan sabit.
      Pengelempokkan seni menurut media dibagi menjadi seni suara, seni rupa, seni sastra, seni tari, dan seni teater. Dalam seni rupa ada tiga komponenseni yang menjadi pertimbangan, yaiyu tema, bentuk dan isi atau makna simbolik. Tema merupakan pokok permasalahan yang digunakan sebagai dasar dalam berkarya, sedangkan bentuk merupakan wujud visual sebuah karya seni rupa yang disusun untuk mengungkapkan makna tertentu.
1.   Jenis dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Daerah 
    Karya seni rupa yang ada di Indonesia telah ada sejak zaman purba, hal ini terbukti dari berbagai peninggalannya yang masih dapat kita lihat, Seperti  arca, lukisan, dan dolmen. Adapun karya seni rupa yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan menjadi berbagai jenis berikut ini.
a.   Seni Lukis 
      Seni lukis, yaitu karya seni yang dibuat dengan proses melukis. Karya seni lukis muncul sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya lukisan pada dinding gua Leang-Leang Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut sebagaai media ekspresi dan sekaligus media permohonan sehingga bentuk yang dilukis berupa simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.
    Seni lukis terapan yang ada di Indonesia dapat dijumpai di berbagai daerah, seperti seni lukis kaca dari Cirebon, seni lukis Sukaraja Banyumas, seni lukis dari Bali, dan seni lukis Papua. Masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri.
1)   Seni Lukis Kaca dari Cirebon
     Di daerah Cirebon dan sekitarnya terdapat seni lukis yang unik karena menggunakan alat dan bahan yang berbeda dengan seni lukis yang kita kenal selama ini. Cirebon memiliki kesenian (seni rupa) berbentuk lukisan kaca. Disebut dengan nama lukisan kaca karena media yang digunakan adalah kaca sebagai kanvasnya. Sedangkan bahan untuk melukis menggunakan cat kayu.
    Lukisan kaca banyak menggunakan warna-warna murni, artinya warna yang digunakan tidak dicampur di atas kaca seperti pelukis umumnya mencampurwarna di atas kanvas. Sementara tema-tema yang diambil biasanya berupa gambar kaligrafi Al-Qur’an mesjid, buraq, dan sebagainya .  
2)   Seni Lukis Batik Pekalongan
Pekalongan terkenal sebagai kota batik karena banyak penduduknyayang membuat kerajinan batik. Hampir di seluruh wilayah Pekalongan terdepat sentra-sentra kerajinan batik. Bahkan, saat ini banyak dijumpai grosir-grosir batik yang menjual berbagai macam kerajinan yang terbuat dari kain batik.
Batik tidak hanya digunakan sebagai bahan pakaina saja, tetapi dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti untuk hiasan dinding, gorden, taplak meja, tutup saji, payung, dan kap lampu.        
3)   Seni Lukis Bali
Bali merupakan salah satu pusat kesenian di Indonesia. Bali juga termasuk pulau modern yang tetap  nilai-nilai tradisionalnya. Hampir seluruh sendi kehidupan di Bali dikerjakan dengan sentuhan seni.
Selain terkenal dengan tarian-tariannya, Bali juga terkenal dengan lukisan yang sangat khas. Bali memiliki Ubud sebagai pusat seni lukis. Namun, seni lukis Ubud kebanyakan berupa seni lukis modern yang sudah terpengaruh oleh seni lukis Barat.
Salah satu pusat seni lukis tradisional Bali berada di banjar Sangging. Sangging (Jawa : sungging) berarti lukis. Seni lukis di banjar (desa) ini tekah ada sejak dahulu dan diwariskan secara turun-temurun. Lukisan tradisional Bali biasanya dikerjakan dengan bahan warna alam. Sementara bentuk perspektifnya menggunakan perspektif  bersusun. Artinya, untuk menggambarkan jauh-dekat dibuat bersusun ke atas. Dengan demikian, ukuran benda jauh dan dekat terlihat sama.
Tema-tema lukisan Bali sangat bervariasi, tetapi sebagaian besar mengambil tema tumbuhan, bintang, epos cerita Ramayana, dan epos Mahabharata.
4)   Seni Lukis Sukaraja
Sukaraja adalah sebuah kecamatan di Jawa Tengah. Daerah ini terkenal dengan gethuk gorengnya. Selain itu, Sukaraja juga memiliki daerah yang menghasilkan lukisan. Lukisan Sukaraja tidak dibuat sebagai benda seni murni, tetapi lebih sebagai kegiatan kerajinan karena pembuatannya bersifat massal.
Lukisan Sukaraja biasanya dibuat menggunakan bubuk warna yang dicampur dengan terpentin dan vernis. Lukisan Sukaraja banyak mengambil tema-tema yang seragam, yaitu pemandangan alam, yang terdiri dari pohon, sungai, langit, awan, gunung, air pancuran, dan laut.
5)   Seni Lukis Papua
             Seni lukis tradisional yang ada di Papua adalah lukisan yang dibuat di atas lembaran kayu. Jenis pohon yang digunakan kulit kayunya adalah jenis pohon tertentu. Pohon yang dapat diambil kulitnya juga harus mempunyai diameter batang yang cukup besar. pohon yang sudah memenuhi syarat yang lain di tebang dari bawah. Setelah roboh, batang pohon di potong-potong dengan ukuran panjang 1 hingga 1,5 meter. Setelah itu, kulit kayu dikelupas. Kulit kayu yang sudah dikelupas kemudian dibuang kulit luarnya. Bila pekerjaan ini sudah selesai kemudian kulit kayu dipukul-pukul dengan kayu bulat hingga tinggal serat-seratnya saja sehingga menjadi luntur seperti kain. Langkah selanjutnya, kulit kayu yang sudah lentur dicuci dan dijemur.
  Setelah kulit kayu kering, maka pekerjaan melukis dapat dimulai dan lukisan kulit kayu dari papua hanya menggunakan warna hitam dan putih.
b.   Seni Patung   
Seni patung adalah karya seni yang dibuat dengan proses membentuk sebuah benda, yang biasanya terbuat dari batu, kayu, semen, dan bahan lainnya. Karya seni patung sudah ada sejak zaman purba berupa patung-patung primitife. Patung-patung tersebut digunakan sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang.
c.    Seni Relief                
Seni Relief, yaitu karya seni yang dibuat dengan prose mengukir. Karya seni relief mulai nampak pada zaman Hindu, Budha, dan Islam. Tema yang dipakai biasanya berkaitan dengan kepentingan agama. Hal ini bisa dilihat dari relief pada dinding candi prambanan dan candi Borobudur.
d.   Seni Kriya
Seni kriya, yaitu karya seni yang cara pembuatannya dikerjakan langsung oleh tangan manusia. Oleh karena itu, seni kriya sering disebut pula kerajinan. Contohnya, kerajinan tangan dari bambu yang dibuat oleh masyarakat daerah Tasikmalaya dan kerajinan rotan daerag Cirebon.
e.   Seni Grafis
Seni grafis, yaitu karya seni yang dibuat dengan proses dicetak. Ada beberapa teknik cetak yang biasa dipakai untuk membuat karya seni grafis, di antaranya adalah cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring (sablon).
f.     Seni Keramik  
Seni keramik, yaitu karya seni yang dibuat dari bahan tanah liat atau lempeng yang dibakar dengan suhu tertentu.
Karya seni ini lebih dikenal dengan nama gerabah. Ada beberapa daerah pengrajin karya seni keramik, diantaranya Plered Purwakarta, dan Kasongan-Yogyakarta.
g.   Seni Desain  
Seni desain, yaitu karya seni yang dibuat dengan proses pembuatan suatu rencana. Ada berbagai macam seni desain, di antaranya adalah desain interior, desain produk, desain arsitektur, dan desain grafis. Karya seni ini lebih dikenal pada zaman modern.
2.   Bentuk-Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat.
Bentuk merupakan wujud yang ditampilkan atau yang tampak sehingga dapat dilihat dan diraba. Bentuk-bentuk yang ditampilkan dalam karya seni rupa umumnya tidak hanya sebatas menata atau menyusun unsur-unsur seni rupa seperti, garis, warna, tekstur, tetapi juga sebagai symbol-simbol tertentu yang memiliki makna tertentu pula.
Bentuk-bentuk karya seni rupa berdasarkan ukuran (dimensi) dapat dibedakan menjadi bebrapa bentuk berikut ini.
a.    Seni Rupa Dua Dimensi (2D)
     Seni rupa dua dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, dan lebar berbentuk bidang, seperti lukisan, karikatur, batik, ilustrasi, dan grafis. Karya seni rupa dua dimensi bias dilihat dari corak kain batik yang berasal dari Garut, kain batik Pekalongan, dan kain batik Cirebon.
b.   Seni Rupa Tiga Dimensi (3D) 
 Seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi sehingga berbentuk bangun atau ruang (volume), seperti patung, bangunan (bangunan arsitektur), seni instalasi, dan keramik. Seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai arah.
c.    Seni Relief
     Seni relief merupakan seni rupa yang berada di antara seni rupa dua dimensi dengan seni rupa tiga dimensi sehingga memiliki ketebalan. Contohnya, Seni ukir Jepara, seni relief Candi Borobudur, dan seni relief Candi Prambanan. Karya seni relief hanya dapat dinikmati dari satu arah (muka).
3.   Beragam Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat 
Pembuatan karya seni rupa yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam teknik, antara lain teknik batik, teknik cetak , dan teknik las.
a.   Teknik Batik
Karya seni rupa yang disebut dengan cara ini memerlukan bahan dan peralatan khusus, serta pembuatannya melalui produser yang berbeda dengan teknik yang lain. Bahan dasar yang digunakan untuk membatik, antara lain kain putih yang dapat ditempeli lilin atau malam sebagai bahan perintang dan kain tersebut dapat meresap warna, bahan pembangkit warna, bahan pelarut napthol, bahan pelarut garam, serta malam atau lilin.
Batik juga dapat dijadikan media ekspresi seperti lukis batik. Batik lukis adalah batik yang dikerjakan dengan teknik lukis. Melukis batik dikerjakan dengan media bahan-bahan batik seperti lilin malam (wax), dan pewarna batik. Pewarnaan batik lukis biasanya menggunakan teknik coletan atau dulitan yaitu teknik pewarnaan manggunakan kuas yang terbuat dari bilah bambu yang dihaluskan salah satu ujungnya.
b.   Teknik Cetak
Karya seni rupa yang dilakukan dengan teknik cetak, antara lain berupa fotografi, semua karya seni grafis, dan karya desain grafis. Proses pembuatannya membutuhkan acuan cetak yang dipakai sebagai klise. Dengan klise tersebut memungkinkan karya dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan bentuk, warna, dan kualitas yang sama
c.     Teknik Las
Dalam membuat karya seni patung dapat menggunakan bahan dari batu andesit, logam, perunggu, atau kayu. Teknik las digunakan untuk membuat patung yang berbahan dasar perunggu atau logam lainnya. Sentra-sentra industri kerajinan logam, antara lain terdapat di Klaten, Juana, dan Mojokerto.
B.   Beragam Fungsi dan Makna Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Karya seni rupa yang diciptakan tidak semata-mata hanya sebagai media ekspresi senimannya, tetapi ada banyak karya seni rupa yang diciptakan karena alasan tertentu. Hal-hal yang melatarbelakangi diciptakannya suatu karya seni rupa, misalnya karena alasan yang berkaitan dengan upacara adat sehingga karya seni yang diciptakan mengandung makna simbolik yang berkaitan dengan kepercayaan.
1. Fungsi Karya Seni Rupa
Karya seni rupa memiliki fungsi dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan funsinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi berikut.
1.    karya seni rupa murni, yaitu karya seni rupa yang diciptakan untuk membnuhi kepuasan batin senimannnya dan tidak memiliki tujuan praktis. Contohnya, lukisan, patung, hiasan dinding, dan elemen-elemen estetis pada sebuah interior.
2.    Karya seni rupa terapan, yaitu karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Oleh karena itu, di dalam pembuatannya selalu memerhatikan azas form follow function ( bentuk mengikuti fungsi). Contohnya, meja, kursi, vas bunga, dan pakaian, sedangkan karya seni rupa yang digunakan untuk keperluan upacara adat biasanya memiliki makna tertentu berkaitan dengan kepercayaan masyarakat pendukungnya.

a.   Perisai/Kelembit
Perisa atau kelembit termmasuk benda seni rupa daerah Kalimantan dari suku Dayak. Benda ini mula-mula mempunyai fungsi sebagai alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Perisai terbuat dari kayu ringan, tetapi tidak mudah pecah, perisai juga berfungsi sebagai alat penolong saat kebakaran atau untuk melindungi diri dari nyala api, untuk perlengkapan menari dalam tari perang, alat untuk melerai perkelahian, dan perlengkapan untuk upacara Belian.
Adapun Motif yang digunakan untuk menghias perisai terdiri dari 3 motif, yaitu sebagai berikut.
a. Motif burung enggang (Kalung Tebengaang).
b. Motif naga/anjing (Kalung Aso’)
c. Motif topeng (Kalung Udo’)
b.    Ulap Doyo
 Ulap Doyo merupakan nama kain sebagai benda seni rupa daerah Dayak Benuaq. Ulap berarti kain, Doyo adalah nama sebuah jenis tumbuhan di Kalimantan. Jadi ulap doyo artinya kain yang terbuat dari pohon Doyo. Kain dari serat daun Doyo ini merupakan hasil kerajinan yang hanya dibuat wanita-wanita suku Dayak Benuaq yang tinggal di Tanjung Isuy. Tanaman doyo menyerupai pandan, tumbuh dengan subur di Tanjung Isuy. Saat ini fungsi ulat doyo berkembang menjadi hiasan dinding.
c.    Bening Aban

Bening aban adalah alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik dan serta uang logam.


d. Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional khas suku Dayak yang menyurupai pedang. Mandau terbuat dari besi dengan gagang terbuat dari kayu atau tulang. Mandau termasuk benda magis. Oleh karena itu, sebelum pembuatan dimulai, terlebih dahulu dilakukan upacara adat sesuai dengan tradisi dari masing-masing suku Dayak.
2. Makna yang Terdapat dalam Karya seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Berbagai karya seni rupa yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia, baik yang dibuat pada zaman prasejarah maupun yang dibuat oleh manusia zaman modern memiliki makna tertentu. Contohnya, lukisan telapak tangan dan babi hutan di dinding gua Leang-Leang Sulawesi Selatan  yang berupa simbol-simbol. Menurut para ahli, gambar tersebut melukiskan harapan manusia pada zaman dahulu agar berhasil dalam perburuan.
Pada zaman prasejarah karya seni rupa yang dihasilkan, seperti menhir, kubur batu, dan kalamba dihiasi ole berbagai ragam hias berupa garis lurus, setengah lingkaran, pohon hayat, anak panah, tanda silang, dan segi tiga. Menurut antropologi benda-benda kebudayaan terebut mengandung makna tertentu yang berkatan dengan konsep ketuhanan masyarakatnya, yaitu konsep ketuhanan yang bersifat duistik dengan anggapan Tuhan bersifat absolut, besar, dan menakutkan.
Ragam  hias  sebagai  symbol - simbol yang sarat makna dibagi dalam tiga kelompok, sebagai berikut.
a.    Kelompok pertama, berbentuk pahatan-pahatan relief ataupun hiasan arca pada   candi - candi.
b.    kelompok kedua, berbentuk ragam hias tumbuhan (flora) dan binatang (fauna), seperti sulur-sulur daun, bunga, singa, ikan dolpin, dan burung.
c.    kelompok ketiga, berbentuk garis atau bidang geomatris yang mengandung perlambangan tanda perhitungan hari dan bulan berupa garis-garis, segitiga, setengah bulatan, lingkaran, ikal, garis gelombang, pilin meander, swastika, dan tumpal.
Berikut ini  beberapa  ragam hias ( motif ) yang  terdapat pada berbagai karya seni rupa tradisional Indonesia.
a.    Kawung        
Motif hias kawung termasuk motif hias yang banyak dijumpai pada hiasan patung candi-candi di Jawa. Motif ini kemudian menjadi motif batik klasik, seperti batik dari Yogyakarta. Bahkan, motif ini menjadi motif terlarang yang dikembangkan di kalangan kraton Yogya dan Surakarta.
b.   Tumpal 
Pola segitiga merupakan ragam hias yang memiliki makna kekuasaan. Ragam ini dalam budaya Jawa disebut tumpal. Pada zaman Hindu ragam hias tumpal dirangkai sedemikian rupa hingga menjadi bagian dari hiasan bangunan dan arca. Ragam hias tumpal banyak dipakai untuk hiasan bagian kepala (jatamatuka) arca,dan juga pohon hayat (kalpataru) membentuk sulur-sulur daun yang djaga naga dibingkai garis segitga yang berbentuk tumpal.
Ragam hias ini dijumpai pada kain   songket Bali.    Nekara   perunggu dan priangan, ukir kayu Minangkabau, dan Moko dari papua.
c.    Swastika
     Ragam  hias ini tidak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga ditemukan pada kebudayaan Eropa dan Cina yang kemudian disebut kebudayaan Dong Son (kebudayaan perunggu).


d.    Pilin  
     Ragam  moti f hias pilin     dijumpai pada beberapa  benda  karya seni, seperti nekara dari   Jawa Barat,    gelang    perunggu dari pasemah ( Sumatra Selatan ), bujung dari Kerinci.
e.    Meander
     Ragam hias ini dijumpai pada seni ukir dan Toraja, seni ukir kayu dari Cirebon, dan gerabah dari Galumpang (Sulawesi).
f.     Flora
Ragam hias Flora dijumpai pada seni ukir Pekalongan, seni ukir kayu Cirebon, dan seni batik Lasem. 
Berbagai motif hias seperti yang disebut diatas banyak dijumpai pada karya seni rupa kain batik, rumah adat, hiasan pada keris dan tombak sebagai benda pusaka. Pada umumnya, seni rupa tiga dimensi diberi hiasan dengan motif geometris dan motif organis, sedangkan pewarnaan dibuat dari ramuan daun, batu-batuan, dan bahan mineral yang berfungsi untuk hiasan dan juga mengandung makna perlambangan.
C.  Sikap  Apreisatif  Terhadap  Keunikan Karya  eni Rupa Terapan Daerah Setempat
Salah satu keuntungan bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka suku bangsa adalah menjadi kaya akan seni budaya. Setiap daerah memiliki seni budaya masing-masing yang unik. Namun demikian, pada akhir-akhir ini banyak pihak yang khawatir baha budaya local tersebut mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Apalaagi kini budaya asing mudah masuk melalui berbagai media seperti radio, televisi, dan internet.
Apakah salah kita mempelajari budaya dan kesenian dari luar? Tentu saja tidak, karena setiap budaya pada dasarnya baik. Hanya saja ada budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Untuk dapat menumbuhkan kecintaan dan memahami kebudayaan sendiri, maka perlu mempelajari latar belakang penciptaan buday itu sendiri. Termasuk di dalamnya kebudayaan seni rupa di daerah masing-masing, sedangkan untuk dapat menumbuhkan kecintaan dan mengapresiasikan diri terhadap berbagai keunikan karya seni rupa terapan daerah, banyak cara yang dapat ditempuh, di antaranya dengan mengunjungi museum budaya, menyaksikan pameran budaya, dan mengunjungi sentra-sentra industri kerajinan yang terdapat di daerah masing-masing.    

soal:
-Menyebutkan contoh karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing lima!
Karya seni rupa dua dimensi:
1. Lukisan Gua Ceruk Muna  2. Lukisan Liang(Gua) Kobori  muna
3. Lukisan Layang-layang pulau Muna
4. Lukisan kuda Gua Mabulo
5.
Karya seni rupa tiga dimensi:
1. Benteng keraton Buton
2. Kerajaan Muna
3. Rumah Adat Benua Wolio

4. Rumah Adat Laika Mbu’u
5. Rumah Adat kerajaan muna

Pkn

1.     Apa saja partisipasi kalian dalam usaha pembelaan Negara dalam hidup bernegara sebagai :
a)     Anggota keluarga
b)    Sebagai pelajar
c)     Sebagai anggota masyarakat
d)    Dan sebagai warga negara
2.     Si Amin punya cita-cita ingin jadi tentara, alasannya agar dia dapat iku serta membela Negara, tetapi berkali-kali sudah si Amin melamar jadi tentara tidak pernah bisa diterima karena tidak memenuhi syarat Jasmani dan rohani.
                               I.            Jika  anda adalah si Amin bagaimana sikap anda menghadapi kenyataan tersebut?
                             II.            Dengan kejadian yang menimpa si Amin menurut anda bagaiamana caranya si Amin agar dapat mewujudkan cita-citanya untuk membela negaranya tercinta?

PENJELASAN:

1.     a. Anggota Keluarga

1) Saling menghormati sesama anggota keluarga
2) Mengembangkan sikap demokrasi dalam menghadapi permasalahan keluarga
3) Menjaga keutuha barang-barang milik keluarga
4) Menjalin silaturahmi antara sesama anggota keluarga
5) Menjadikan kelurga sebagai tempat menyelesaikan segala permasalahan keluarga 

b. sebagai pelajar

1) Mematuhi seluruh tata tertib sekolah secara ikhas dan bertanggung jawab
2) Mengikuti kegiatan belajar mengajar dan upacara sekolah dengan baik
3) Menjaga nama baik sekolah, baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah
4) Menjalin hubungan dengan baik seluruh warga sekolah
5) Ikut menciptakan lingkungan sekolah yang tertib aman dan nyaman 

c. sebagai anggota Masyarakat

1) Rela berkorban demi kemajuan masyarakat
2) Melaksanakan tugas keamanan kampung secara ikhlas 
3) Menciptakan lingkungan yang indah, baik, tertib, serta aman
4) Menjaga hubungan baik dengan tetangga
5) Menghormati tokoh-tokoh masyarakat 

d. sebagai warga Negara

1) Menghormati jasa para pahlawan
2) Bangga memiliki dan menggunakan bahasa Indonesia
3) Menghormati simbol-simbol negara (bendera, bahasa, kepala negara dan sebagainya).
4) Menghormati tamu asing yang berkunjung ke Indonesia
5) Menghormati suku-suku lain.

2.      
                               I.            jika saya si Amin, saya akan bersabar dan berusaha menerima kenyataan dan sebenarnya! Tetapi tetap semangat
                             II.            kerena cita-citanya ingin menjadi tentara sulit untuk terwujud maka cukup dengan menjadi warga Negara yang baik, menjaga persatuan dan kesatuan, kedamaian  dan hal lain yang bertujuan untuk menjaga perdamaian itu sudah termasuk dalam kategori bela Negara.

PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN MANUSIA

PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN MANUSIA
Penyakit pada sistem peredaran terjadi karena adanya gangguan pada alat-alat yang berfungsi untuk mengedarkan. Gangguan tersebut ada yang ringan, tetapi ada juga yang sampai menyebabkan kematian.
Contoh-contoh penyakit pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut.

1.    AIDS

AIDS merupakan kelainan (kerusakan) sistem kekebalan tubuh secara meluas. Gejala AIDS adalah sebagai berikut. Diawali dari kelelahan, lemah, penurunan berat badan, demam, diare kronis, napas pendek, dan kelainan sel limfosit (jumlah dan fungsinya menurun). Adapun penyebab AIDS adalah virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
Penyakit AIDS umumnya menyerang laki-laki homoseksual, pecandu narkotika, laki-laki heteroseksual, dan penderita hemophilia yang mengalami kesalahan pada pengobatan. Penyakit ini dapat ditularkan melalui seks bebas, transfusi darah, menggunakan jarum suntik bekas penderita, dan ibu hamil yang menderita AIDS kepada janin dikandungannya.

2.    Ambeien

Wasir adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir anus mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Penyakit ambeien ini tidak hanya memberikan rasa sakit kepada pada penderitanya, tetapi juga memberikan rasa minder dan malu karena mengidap penyakit ambeien.
Pada penderita wasir umumnya sulit untuk duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir anus atau sphinchter anus mendapat tekanan. Pada penderita wasir parah terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi pengangkatan wasir yang bisa memberi efek samping yang terkadang tidak baik. Oleh sebab itu wasir perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik agar mudah diobati.

Jenis-Jenis / Macam-Macam Wasir / Homoroid / Ambeien

Wasir atau ambeien ada dua macam, yaitu wasir dalam dan wasir luar. Pada wasir dalam terdapat pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah. Jika tidak ditangani bisa terlihat muncul menonjol ke luar seperti wasir luar.
Wasir luar merupakan varises di bawah otot yang umumnya berhubungan dengan kulit. Biasanya wasir ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir anus yang terasa sakit dan gatal.
Gejala wasir dalam adalah suka ada darah yang keluar dari anus saat bab / buang air besar. Jika sudah parah bisa menonjol keluar dan terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil tindakan operasi untuk membuang wasir.

Faktor Pemicu Yang Menyebabkan atau Penyebab Wasir / Ambeien / Hemoroid

Wasir dapat diakibatkan oleh hal-hal berikut di bawah ini sehingga perlu diwaspadai dan dihindari :

1. Terlalu banyak duduk

2. Diare menahun

3. Kehamilan ibu hamil yang diakibatkan perubahan hormone

4. Keturunan penderita wasir

5. Hubungan seks yang tidak lazim

6. Penyakit yang membuat mengejan penderita

7. Sembelit / konstipasi / obsitpasi menahun

8. Penekanan kembali aliran darah vena, dll.

Ciri Khas / Gejala Penyakit Wasir / Ambeien / Hemoroid

Sebelum parah sebaiknya kita mengenal seperti apa penyakit wasir ada awal mulanya sehingga kita bisa obati sedini mungkin. Biasanya penderita akan mengalami pendarahan dubur dengan warna darah merah muda yang menetes atau mengalir lewat lubang dubur / anus. Penderita juga akan merasa ada ganjalan pada anus ketika bab sehingga penderita akan ngeden / mengejan yang bisa memperparah wasirnya. Selain itu biasanya anus akan terasa gatal akibat virus dan bakteri yang membuat infeksi.

Mengatasi, Mengobati & Menyembuhkan Wasir / Ambeyen / Hemoroid

Untuk menghilangkan wasir secara total sebaiknya anda menjalankan beberapa tips menyembuhkan wasir serta melakukan konsultasi dengan dokter.

1. Jalankan pola hidup sehat

2. Olah raga secara teratur

3. Makan makanan berserat

4. Hindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet

5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll

6. Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar

7. Minum air yang cukup

8. Jangan menahan kencing dan BAB

9. Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan

10. Jangan mengejan / mengeden / ngeden berlebihan

11. Jika tidak ingin pup / BAB jangan dipaksa

12. Duduk berendam pada air yang hangat

13. Minum obat sesuai anjuran dokter


3.    Anemia

Anemia merupakan kekurangan jumlah sel darah merah atau kekurangan jumlah hemoglobin yang membawa oksigen sehingga tidak mampu membawa oksigen yang cukup untuk tubuh. Anemia ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a)     Anemia Pernisiosa

Anemia pernisiosa merupakan penyakit yang disebabkan karena makanan yang kurang mengandung vitamin  atau karena dinding lambung tidak menghasilkan zat yang dapat menyerap . Penyakit ini ditandai oleh rendahnya jumlah sel darah merah. Penyakit ini dapat diobati dengan menambah asupan vitamin  ke dalam tubuh baik melalui suntikan ataupun makanan yang mengandung vitamin .

b)    Anemia sel sabit
Anemia sel sabit merupakan penyakit keturunan, disebabkan adanya hemoglobin didalam sel darah merah yang tidak sempurna. Bentuk sel darah merah seperti bulan sabit Karena hemoglobin bergabung dengan hemoglobin yang lainnya membentuk struktur kaku seperti batang.

4.    Angina

Angina merupakan gangguan pada jantung karena jantung tidak memperoleh cukup darah sehingga menimbulkan rasa sakit pada dada sebelah kiri. Rasa sakit merupakan suatu tanda untuk beristirahat atau meringankan kerja jantung.

5.    Arteriosklerosis

Arteriosklerosis merupakan suatu bentuk gangguan / penyakit yang terjadi pada pembuluh darah arteri. Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam lapisan tunika intima. LDL demikian disebut LDL kecil padat.
LDL yang telah menyusup ke dalam lapisan intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.
Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak.
Uraian tersebut diatas menunjukan bahwa terjadinya sumbatan pada pembuluh darah tidak semudah yang kita bayangkan. Kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai karena merupakan cikal bakal proses penyumbatan pembuluh darah, terlebih lagi bila yang meninggi adalah kadar kolesterol LDL, yang kita kenal sebagai lemak “jahat”. Kalau kita lihat mekanisme pembentukan sumbatan pembuluh darah diatas, LDL semakin berbahaya bila mempunyai ukuran kecil dengan kepadatan tinggi atau yang kita kenal sebagai LDL-kecil-padat.

Tanda dan gejala

Impotensi atau gangguan ereksi, nyeri istirahat (sewaktu malam), denyut arteri kurang kuat, dinding keras, bising, hipotrofia otot tungkai, ujung ekstremitas pucat, sianosis, dingin, kelainan trofik, hilang bulunya, atrofi kulit, dan nekrosis.

Penanganan konservatif

Hindarkan atau tiadakan faktor risiko, stimulasi pembuluh kolateral (latihan atau gerak badan), antikoagulan atau penghambat agregasi trombosit, angioplasti balon transluminal perkutan (PTA = Percutaneous Transluminal Angioplasty), perawatan kaki, serta pencegahan cedera.

Pengobatan

Pengobatan ini pada dasarnya untuk mengurangi gejala dan penyebab diabetes, berhenti merokok, mengurangi kalsium, meningkatkan konsumsi Mg, pemberian vasodilator, dan pengurangan berat badan.

6.    Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akibat defisiensi (kekurangan) salah satu protein yang sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah. Protein ini disebut faktor pembekuan darah. Pada hemofilia berat, gejala dapat terlihat sejak usia sangat dini (kurang dari satu tahun) di saat anak mulai belajar merangkak atau berjalan. Pada hemofilia sedang dan ringan, umumnya gejala terlihat pada saat dikhitan, gigi tanggal, atau tindakan operasi. Hemofilia diturunkan melalui kromoson X secara resesif. Karena itu, hemofilia umumnya diderita oleh anak laki-laki. Penyakit ini tidak dipengaruhi oleh ras, geografi, maupun kondisi sosial ekonomi. Saat ini diperkirakan terdapat 350.000 penduduk dunia yang mengidap hemofilia. Di Indonesia, Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) memperkirakan terdapat sekitar 200 ribu penderita. Namun, yang ada dalam catatan HMHI hanya 895 penderita. Hemofilia, menurut dr Djajadiman Gatot SpA (K), memiliki dua tipe, yakni tipe A dan B. Hemofilia A terjadi akibat kekurangan faktor antihemofilia atau faktor VIII. Sedangkan hemofilia B muncul karena kekurangan faktor IX. Dari kedua jenis ini, hemofilia A lebih sering dijumpai ketimbang hemofilia B. Meskipun demikian, gejala klinik dari kedua jenis hemofilia ini sama. Penderita mengalami perdarahan yang sukar berhenti, lebam-lebam, nyeri sendi serta otot karena perdarahan. Penyakit hemofilia, jelas dokter spesialis anak dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) ini, diturunkan secara sex-linked recessive. Karena defeknya terdapat pada kromosan X, maka biasanya perempuan merupakan pembawa sifat (carrier), sedangkan laki-laki sebagai penderita.
Jadi bisa dikatakan, hemofilia merupakan penyakit turunan, dan bukan penyakit menular. Seseorang bisa mengidap hemofilia karena mewarisi gen hemofilia dari orang tuanya. Bisa saja seseorang mengidap hemofilia bukan karena faktor keturunan, tapi karena terjadi kerusakan, perubahan, atau mutasi pada gen yang mengatur produksi faktor pembekuan darah. Ini terjadi pada sekitar 30 persen penderita.
Pada dasarnya, pengobatan hemofilia ialah mengganti atau menambah faktor antihemofilia yang kurang. Namun, langkah pertama yang harus diambil apabila mengalami perdarahan akut adalah melakukan tindakan RICE (Rest, Ice, Compression, Evaluation) pada lokasi perdarahan untuk menghentikan atau mengurangi perdarahan. Tindakan tersebut harus dikerjakan, terutama apabila penderita jauh dari pusat pengobatan, sebelum pengobatan definitif dapat diberikan.
Karena penderita hemofilia mengalami defisiensi (kekurangan) faktor pembekuan darah, maka pengobatannya berupa pemberian tambahan faktor pembekuan darah atau terapi pengganti. Penderita hemofilia A memerlukan tambahan faktor VIII, sedangkan penderita hemofilia B memerlukan tambahan faktor IX.
Saat ini, pemberian faktor VIII dan faktor IX untuk penderita hemofilia semakin praktis. Faktor VIII atau faktor IX telah dikemas dalam bentuk konsentrat sehingga mudah untuk disuntikkan dan menunjang home therapy (terapi mandiri). Perdarahan akan berhenti bila pemberian faktor VIII atau faktor IX mencapai kadar yang dibutuhkan. Masih terkait dengan pengobatan hemofilia, Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia memberikan beberapa saran, yaitu:
Pada umumnya, penderita hemofilia dapat merasakan suatu sensasi (nyeri atau seperti urat ditarik) di lokasi yang akan mengalami perdarahan. Dalam keadaan ini, pengobatan dapat segera dilakukan, sehingga akan menghentikan perdarahan, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi risiko terjadinya kerusakan sendi, otot, maupun organ lain. Makin cepat perdarahan diobati, makin sedikit faktor VIII atau faktor IX yang diperlukan untuk menghentikan perdarahan. Kadangkala pada penderita hemofilia terjadi gejala yang tidak jelas: perdarahan atau bukan? Bila ini terjadi, jangan ditunda-tunda, segera berikan faktor VIII dan faktor IX. Jangan ditunggu sampai gejala klinik yang lebih jelas timbul, seperti rasa panas, bengkak, dan nyeri.  Sampai saat ini, belum ada terapi yang dapat menyembuhkan hemofilia, namun dengan pengobatan yang memadai penderita dapat hidup sehat. Tanpa pengobatan yang memadai, penderita hemofilia — terutama hemofilia berat — berisiko besar mengalami kecacatan. Penderita bisa mengalami kemuduran fisik dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau bahkan meninggal dalam usia sangat muda.

Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang disebabkan adanya kekurangan salah satu faktor pembekuan darah. Hemofilia terdiri dari 2 jenis dan seringkali disebut dengan "The Royal Diseases" atau penyakit kerajaan. Untuk kewaspadaan medis, penderita hemofilia harus mengenakan gelang atau kalung penanda hemofilia. Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan darah dan diturunkan oleh melalui kromoson X. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan spontan yang berat dan kelainan seni yang nyeri dan menahun. Hemofilia lebih banyak terjadi pada laki-laki, karena mereka hanya mempunyai satu kromosom X. Sedang perempuan umumnya menjadi pembawa sifat (carrier). Namun perempuan bisa juga menderita hemofilia jika pria hemofilia menikah dengan wanita carrier hemofilia. Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu  :

Hemofilia A :
·         Hemofilia Klasik, jenis hemofilia yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah. 
·         Hemofilia kekurangan Factor VIII, terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah. 
Hemofilia B :
·         Christmas Disease, ; ditemukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada  
·          Hemofilia kekurangan Factor IX, terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah. 
Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.

Sejarah Hemofilia

Meski belum memiliki nama, hemofilia telah ditemukan sejak lama. Talmud, yaitu sekumpulan tulisan para rabi Yahudi, 2 abad setelah masehi menyatakan bahwa seorang bayi laki-laki tidak harus dikhitan jika dua kakak laki-lakinya mengalami kematian akibat dikhitan. Selain itu, seorang dokter asal Arab, Albucasis, yang hidup pada abad ke-12 menulis tentang sebuah keluarga yang setiap anak laki-lakinya meninggal setelah terjadi perdarahan akibat luka kecil. Pada tahun 1803, Dr. John Conrad Otto, seorang dokter asal Philadelphia menulis sebuah laporan mengenai perdarahan yang terjadi pada suatu keluarga tertentu saja. Ia menyimpulkan bahwa kondisi tersebut diturunkan hanya pada pria. Ia menelusuri penyakit tersebut pada seorang wanita dengan tiga generasi sebelumnya yang tinggal dekat Plymouth, New Hampshire pada tahun 1780.  Kata hemofilia pertama kali muncul pada sebuah tulisan yang ditulis oleh Hopff di Universitas Zurich, tahun 1828. Dan menurut ensiklopedia Britanica, istilah hemofilia (haemophilia) pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman, Johann Lukas Schonlein (1793 - 1864), pada tahun 1928.
Hemofilia juga disebut dengan "The Royal Diseases" atau penyakit kerajaan. Ini di sebabkan Ratu Inggris, Ratu Victoria (1837 - 1901) adalah seorang pembawa sifat/carrier hemofilia. Anaknya yang ke delapan, Leopold adalah seorang hemofilia dan sering mengalami perdarahan. Leopold meninggal dunia akibat perdarahan otak pada saat ia berumur 31 tahun. Salah seorang anak perempuan Victoria yaitu Alice, ternyata adalah carrier hemofilia dan anak laki-laki dari Alice, Viscount Trematon, juga meninggal akibat perdarahan otak pada tahun 1928. Alice dan Beatrice, adalah carrier dan merekalah yang menyebarkan penyakit hemofilia ke Spanyol, Jerman dan Keluarga Kerajaan Rusia. Pada abad ke 20, pada dokter terus mencari penyebab timbulnya hemofilia. Hingga mereka percaya bahwa pembuluh darah dari penderita hemofilia mudah pecah. Kemudian pada tahun 1937, dua orang dokter dari Havard, Patek dan Taylor, menemukan pemecahan masalah pada pembekuan darah, yaitu dengan menambahkan suatu zat yang diambil dari plasma dalam darah.  Zat tersebut disebut dengan "anti - hemophilic globulin".
Di tahun 1944, Pavlosky, seorang dokter dari Buenos Aires, Argentina, mengerjakan suatu uji coba laboratorium yang hasilnya memperlihatkan bahwa darah dari seorang penderita hemofilia dapat mengatasi masalah pembekuan darah pada penderita hemofilia lainnya dan sebaliknya. Secara kebetulan, ia menemukan dua jenis penderita hemofilia dengan masing - masing kekurangan zat protein yang berbeda - Faktor VIII dan Faktor IX. Dan hal ini di tahun 1952, menjadikan hemofilia A dan hemofilia B sebagai dua jenis penyakit yang berbeda. Kemudian di tahun 1960-an, cryoprecipitate ditemukan oleh Dr. Judith Pool.Dr. Pool menemukan bahwa pada endapan di atas plasma yang mencair mengandung banyak Faktor VIII. Untuk pertama kalinya Faktor VIII dapat dimasukkan pada penderita yang kekurangan, untuk menanggulangi perdarahan yang serius. Bahkan memungkinkan melakukan operasi pada penderita hemofilia. Walaupun Hemofilia telah dikenal lama di ilmu dunia kedokteran, namun baru pada tahun 1965, diagnosis melalui laboratorium baru diperkenalkan oleh Kho Lien Kheng. Diagnosis laboratorium yang diperkenalkannya menggunakan Thromboplastin Generation Test (TGT), selain pemeriksaan waktu perdarahan dan masa waktu pembekuan darah. Pada saat itu pemberian darah lengkap segar merupakan satu-satunya cara pengobatan yang tersedia di rumah sakit. Terdapat gejala pada Hemofilia:
·         Apabila terjadi benturan pada tubuh akan mengakibatkan kebiru-biruan (pendarahan dibawah kulit) 
·         Apabila terjadi pendarahan di kulit luar maka pendarahan tidak dapat berhenti. 
·         Pendarahan dalam kulit sering terjadi pada persendian seperti siku tangan maupun lutut kaki sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.
Bagi mereka yang memiliki gejala-gejala tersebut, disarankan segera melakukan tes darah untuk mendapat kepastian penyakit dan pengobatannya. Pengobatan penderita hemofilia berupa Recombinant Factor VIII yang diberikan kepada pasien hemofili berupa suntikan maupun tranfusi. Pemberian transfusi rutin berupa kriopresipitat-AHF untuk penderita hemofilia A dan plasma beku segar untuk penderita hemofilia B. Terapi lainnya adalah pemberian obat melalui injeksi. Baik obat maupun transfusi harus diberikan pada penderita secara rutin setiap 7-10 hari. Tanpa pengobatan yang baik, hanya sedikit penderita yang mampu bertahan hingga usia dewasa. Karena itulah kebanyakan penderita hemofilia meninggal dunia pada usia kanak-kanak atau balita.
Hal penting yang perlu diketahui  dari Hemofilia, Hemofilia adalah penyakit yang tidak populer dan tidak mudah didiagnosis. Karena itulah para penderita Hemofilia diharapkan mengenakan gelang atau kalung penanda hemofilia dan selalu membawa keterangan medis dirinya. Hal ini terkait dengan penanganan medis, jika penderita hemofilia terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit atau mengalami kecelakaan. Yang paling penting, penderita hemofilia tidak boleh mendapat suntikan kedalam otot karena bisa menimbulkan luka atau pendarahan.
Penderita Hemofilia juga harus rajin melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan khusus, minimal setengah tahun sekali, karena kalau giginya bermasalah semisalnya harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak berlebihan. Karena berat badan berlebih dapat mengakibatkan perdarahan pada sendi-sendi di bagian kaki (terutama pada kasus hemofilia berat). Penderita hemofilia harus menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan perdarahan dan jangan sembarang mengonsumsi obat-obatan.
Olahraga secara teratur untuk menjaga otot dan sendi tetap kuat dan untuk kesehatan tubuh. Kondisi fisik yang baik dapat mengurangi jumlah masa perdarahan. Jadi, siapa bilang penderita Hemofilia tidak dapat beraktifitas dan menjalani hidup layaknya orang normal.


7.      Hipertensi

Hipertensi merupakan naiknya tekanan darah di atas normal disebabkan antara lain karena adanya penyempitan pembuluh darah dan gangguan pada jantung.

8.      Hipotensi

Hipotensi merupakan tekanan darah di bawah normal disebabkan antara lain karena dinding pembuluh darah menipis atau konsentrasi darah menjadi lebih encer.

9.      Leukemia (kanker darah)

Leukemia (kanker darah) terjadi karena sel darah putih membelah (memperbanyak diri) secara tidak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat dan kemudian memakan sel darah merah. Pada penderita leukemia, jumlah sel darah putihnya bias mencapai 200.000/  darah.

10. Leukopenia dan leukositosis

Leukopenia disebabkan karena jumlah sel darah putih kurang dari normal, sehingga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Leucopenia terjadi karena seseorang misalnya penderita AIDS.
Sedangkan leukositosis adalah kondisis dimana jumlah sel darah putih melebihi dari jumlah normal. Leukositosis dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri (kuman penyakit) yang masuk kedalam tubuh sebagai upaya untuk meningkatkan pertahanan tubuh.

11. Limfadenitis

Limfadenitis merupakan peradagangan kelenjar limfa yang terletak di rangkaian pembuluh limfa.

12. Perikarditis

Perikarditis merupakan peradangan pada selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung berada. Selaput jantung yang meradang ini dapat mengeluarkan cairan yang kemudian berkumpul menjadi pembengkakan pericardial sehingga menyulitkan bergeraknya jantung.
Perikarditis yang sudah parah menyebabkan pericardium menjadi tebal dan kaku sehingga dapat menghambat geraknya jantung. Perikarditis dapat diatasi dengan menyedot cairan yang dikeluarkannya.

13. Penyakit arteri koronaris

Penyakit arteri koronaris merupakan gangguan yang terjadi pada arteri koronaris karena adanya penyempitan, arteriosklerosis, atau tiba-tiba terjadi penumbatan oleh darah yang membeku. Miokardium dapat kehilangan sebagian dari persediaan darahnya dan menimbulkan rasa sakit.
Jika arteri koronaris tersumbat sama sekali, sabgaian dari otot jantung akan mati. Gangguan ini apabila tidak segera dapat menyebabkan kematian.

14. Serangan jantung


Serangan jantung disebabkan karena kurangnya suplai darah ke otot jantung. Suplai darah yang kurang umumnya karena pembuluh darah mengalami arteriosklerosis sehingga otot jantung mengalami gangguan bahkan dapat menyebabkan jantung berhenti berdenyut dan akhirnya menimbulkan kematian.
Tanda-tanda yang dapat dirasakan jika terjadi serangan jantung adalah rasa sakit pada dada sebelah kiri yang disertai keringat dingin, pusing, dan mual, tetapi ada juga penderita serangan jantung yang tidak merasakan apa-apa.

15. Thalassemia

Thalassemia (Talasemia) merupakan penyakit darah resesif autosomal yang diwariskan atau diturunkan. Pada penderita thalassemia, cacat genetic menyebabkan tingkat pembentukan salah satu rantai-rantai globin yang menyusun hemoglobin menjadi berkurang . Sintesa salah satu rantai globin yang berkurang tersebut dapat menyebabkan pembentukan molekul hemoglobin yang abnormal, sehngga menyebabkan anemia, sebagai gejala khas thalassemia yang nampak.
Penderita Talasemia mempunyai masalah dengan jumlah globin yang disintesis terlalu sedikit, sedangkan “anemia sel sabit” (hemoglobinopathy atau kelainan pada hemoglobin) adalah masalah kualitatif dari sintesis globin yang berfungsi tidak benar. Talasemia biasanya menyebabkan rendahnya produksi protein-protein globin yang normal. sering kali melalui mutasi pada gen pengatur. Hemoglobinopathy (kelainan pada hemoglobin) menunjukan kelainan struktural dalam protein globin itu sendiri. Dua kondisi bisa terjadi overlap, namun, karena sebagian kondisi yang menyebabka abnormalitas pada protein-protein globin (hemoglobinopathy) juga mempengaruhi pada hasilnya (talasemia). Dengan demikian, beberapa thalassemia adalah hemoglobinopathy, tapi sebagian besar bukan. Salah satu atau kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan anemia.
Penyakit talasemia sangat umum di kalangan orang-orang Mediterania, sehinga kaitan geografis inilah yang menjadi sejarah penamaan penyakit talasemia ini: Thalassa (θάλασσα) adalah bahasa Yunani untuk laut, Haema (αἷμα) adalah bahasa Yunani untuk darah.
Umumnya, talasemia adalah lazim dalam populasi yang berevolusi pada iklim lembab di mana penyakit malaria merupakan endemik. Thalassemia bisa menyerang semua ras, para penderita thalassemia harus dicegah dari malaria karena sel-sel darahnya mudah degradasi.
Di Eropa, konsentrasi tertinggi penyakit ini ditemukan di Yunani dan di bagian Italia, khususnya, Italia Selatan dan bagian bawah lembah Po. Pulau-pulau Mediterania utama (kecuali Balearik) seperti Sisilia, Sardinia, Malta, Korsika, Siprus dan Kreta adalah yang yang paling banyak ditemukan penyakit talasemia. Orang-orang Mediterania lain, dan juga orang-orang di sekitar Mediterania, juga memiliki tingkat penderita talasemia yang tinggi, termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara. Jauh dari Mediterania, Asia Selatan juga cukup banyak penderitanya, dengan konsentrasi carrier tertinggi di dunia (18% dari populasi) berada di Maladewa.
Penderita talasemia diklasifikasikan menurut rantai mana dari molekul hemoglobin-nya yang terkena. Pada penderita α thalassemia, produksi rantai α globin itulah yang terkena, sedangkan pada talasemia β produksi rantai β globin-nya yang terkena. Talasemia menghasilkan suatu kekurangan α atau β globin, tidak seperti penyakit sel sabit (sickle-cell disease) yang menghasilkan bentuk mutan spesifik dari β globin . Rantai β globin disandikan oleh suatu gen pada kromosom 11; rantai α globin dikodekan oleh dua gen yang terkait erat pada kromosom 16. Dengan demikian, pada orang normal dengan dua salinan dari setiap kromosom, ada dua lokus pengkodean pada rantai β, dan empat lokus pengkodean pada rantai α. Penghilangan salah satu lokus α memiliki prevalensi tinggi pada orang-orang keturunan Afrika atau Asia, membuat mereka lebih mungkin untuk terserang thalassemia α. Thalassemia β pada umumnya diderita oleh orang-orang Afrika, juga di Yunani dan Italia.

16. Varises

Varises adalah membesarnya pembuluh darah vena akibat tidak lancarnya aliran darah menuju jantung. Varises merupakan kelainan pada pembuluh darah sehingga aliran darah tertahan. Misalnya karena terlalu lama berdiri sehingga darah berkumpul di pembuluh vena dan menyebabkan vena melebar. Varises umumnya dijumpai pada kaki.
Penyebab varises:
·         Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
·         Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.
Pemicu varises :

1.  Faktor keturunan, Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
2. Kehamilan, Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
3. Kurang gerak, Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
4. Merokok, Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
5. Terlalu banyak berdiri, Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
6. Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis, Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
7. Memakai sepatu hak tinggi, Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.
Gejala terjadinya varises:
·         Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
·         Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
·         Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
·         Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
·         Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
·         Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.
Mengatasi Varises:

A. Varises jenis spider navy. Varises ini tergolong ringan, biasanya akibat suhu yang terlalu panas atau dingin, terpapar sinar matahari terus menerus, sedang hamil, faktor keturunan, kebiasaan makanan sarat rempah dan pedas, serta pengobatan hormonal.
Varises jenis ini bisa terjadi di beberapa tempat, yaitu di wajah, pangkal lengan, paha, daerah lutut, pergelangan kaki dan tumit. Terapi yang digunakan biasanya dengan memakai sinar laser, sehingga pembuluh darah mengering. Ada juga terapi alat listrik dengan memasukkan zat tertentu ke dalam kulit, untuk mengecilkan atau mengerutkan pembuluh darah.

B. Varises dalam kulit. Varises ini terjadi pada pembuluh vena yang halus dan tipis di dalam kulit bagian kaki. Mengobatinya, dokter memberi obat-obatan yang menguatkan dinding vena dan memperlancar aliran darah, atau menggunakan stocking khusus varises.
Stocking ini berfungsi menekan pembuluh vena sehingga otot dan dinding vena bisa kembali bekerja maksimal. Stocking mampu mencegah, mengurangi gejala awal, dan rasa sakit penderitanya meski hanya temporer. Jadi, tetap harus minum obat.

C. Varises Reticular Varicose Veins. Ini adalah varises yang lebih parah, karena terjadi di pembuluh vena bawah kulit. Untuk mengobatinya, dokter akan melakukan beberapa tahap:

1.    Memberi obat yang diminum untuk menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah.
2.    Memberikan suntikan zat iritasi ke dalam pembuluh darah yang rusak atau melebar.
3.  Obat tersebut akan membentuk jaringan ikat sekaligus menutup aliran darah, sehingga pembuluh darah vena akan menyempit. Darah akan mencari ‘jalan lain’ melalui pembuluh vena yang normal.
4. Setelah disuntik, Anda harus menggunakan stocking varises dan tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi.
5.  Olahraga yang dianjurkan adalah jalan kaki, berenang dan joging, agar otot kaki mampu berkontraksi dengan baik.
D. Varises kronis. Varises tahap ini akan memperlihatkan pembuluh darah yang berkelok-kelok di betis. Bila suntik tidak membuahkan hasil, maka harus dilakukan pembedahan guna memotong pembuluh vena yang rusak sehingga aliran darah kembali normal.
Ada berbagai obat-obatan yang harus Anda minum untuk menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah. Stocking varises juga harus dikenakan selama beraktivitas, tidak memakai sepatu hak tinggi dan berolahraga dengan melatih gerak otot kaki dan tungkai.

Cara menghindari varises:
1.      Seusai beraktivitas setiap hari, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah menderita varises, usahakan tidur dengan posisi seperti ini sepanjang malam. untuk melancarkan peredaran darah ke jantung.
2.      Lakukanlah yoga setiap hari.
3.      Jangan berdiri terlalu lama.
4.      Olahraga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat; joging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari).
5.      Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh vena. Lakukan pijatan secara ringan namun teratur, di daerah rawan varises dengan arah menuju jantung. Lakukan dengan lembut dan gunakan minyak esensial yang sudah dilarutkan.
6.      Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc.
7.      Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani.
8.      Sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai dan panggul.
Pengobatan alernatif untuk varises:
·         Minum jus campuran wortel, seledri dan peterseli; atau campuran wortel bayam dan ketimun; campuran wortel, bit dan ketimun; campuran wortel, bayam dan seledri atau jus selada air; yang berkhasiat memperlancar sirkulasi darah sekaligus memperkuat dinding pembuluh darah.
·         Konsumsi makanan kaya lesitin, seperti kacang kedelai; peterseli, air jahe serta pepermint yang bermanfaat memperlancar sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah.
·         Minum teh herbal yang terbuat dari bunga jeruk nipis, mint, ginko biloba dan grape seed (biji anggur).
·         Pijat aroma terapi dengan bahan minyak cypress yang berkhasiat merangsang sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah. Pilihan lainnya: minyak lavender, rosemary, mint atau lemon.
·         Berendam bergantian di air panas (suhu 41-43 derajat Celcius) dan air dingin (suhu 15 derajat Celcius), masing-masing selama 15-30 detik dan di ulang selama 30 menit, untuk melancarkan peredaran darah serta menguatkan dinding pembuluh darah.
·         Atau semprotkan kaki secara bergantian, terutama di daerah betis bagian belakang, dengan air panas dan air dingin seperti di atas.
·         Pijat refleksi di ujung saraf telapak kaki dapat membantu membuang tumpukan kristal dari sisa metabolisme di ujung-ujung syaraf, atau lakukan akupunktur dan akupresur di titik-titik tertentu.

Mengatasi kaki lelah:
Bila Anda bekerja terlalu lelah, terutama di bagian kaki seperti kerap menggunakan sepatu berhak tinggi, berjalan jauh atau terlalu berdiri, berhati-hatilah dengan gejala yang mengarah ke varises. Untuk mengatasinya, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
Bahan:
·         3 liter air hangat
·         100 gr garam khusus untuk mandi
·         2 sdm minyak almond;
·         5 tetes minyak rosemary dan geranium; 5 tetes daun rosemary dan daun geranium segar beberapa helai (jika ada).
Cara membuat:
1.      Campur semua bahan jadi satu dan tempatkan di wadah yang cukup untuk merendam kaki.
2.      Rendam kaki selama 10-15 menit sambil menggosok perlahan telapak kaki dengan garam mandi.
3.      Bila garam sudah larut, tambahkan kembali.
4.      Diamkan kaki sampai air menjadi dingin.
5.      Keringkan kaki, lalu rentangkan kaki lebih tinggi dari posisi tubuh.
6.      Lakukan relaksasi ini sambil mendengarkan musik lembut, pejamkan mata dan gunakan lampu temaram.


17. Embolisme  
Embolisme adalah penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di berbagai bagian tubuh oleh embolus (zat asing) yang dibawa ke tempat tersebut oleh aliran darah. Salahsatu embolus adalah thrombus, yaitu gumpalan darah yang mudah terbentuk di dalam rongga aneurisme.
18. Polisitemia

Polisitemia merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan adanya kelebihan produksi eritrosit. Dalam hal ini darah menjadi kental sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam pembuluh darah. Gumpalan tersebut dapat menyebabkan ganggren (kematian jaringan) dan bila terjadi pada jantung dapat berakibat kematian. Gejala yang di timbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing.

19.                         Agranulositosis

Agranulositosis merupakan kebalikan dari leukemia yang berakibat pada menurunnya daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan seorang pasien meninggal karena infeksi yang tidak dapat ia lawan.

20.                         Trombositopenia

Trombositopenia merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan sedikitnya kandungan keping darah di dalam darah

21.                         Hipertrofi

Hipertrofi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan menebalnya otot-otot jantung. Kelainan ini terjadi akibat katup-katup jantung tidak berfungsi secara wajar sehingga jantung tidak bekerja secara esktra agar darah terus mengalir. Pada waktu tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen kepada jaringan.

22.                         Jantung koroner
                                   
Jantung koroner merupakan salah satu penyakit pembunuh yang paling ditakuti di seluruh dunia. Biasanya penyakit ini dialami oleh orang berusian produktif dan menyerang secara mendadak hingga menimbulkan kematian. Gejala-gejala penyakit jantung koroner:
1.      Dada terasa sakit dan menekan
2.      Pusing kepala yang berkepanjangan
3.      Merasa sekujur tubuhnya terbakar tanpa sebab yang jelas
4.      Terjadi keluhan di sekitar tulang dada dan leher
5.      Tapi kebanyakan orang yang menderita penyakit jantung koroner tidak mengalami beberapa gejala di atas. Tiba-tiba saja jantung si penderita bermasalah dan dalam kondisi yang kronis.
Penyakit ini disebabkan oleh adanya penyempitan dan penyumbatan di pembuluh arteri koroner. Hal ini disebabkan oleh penumpukan zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) di dinding pembuluh nadi bagian paling bawah (endotelium). Setelah lemak menumpuk, aliran darah akan tersumbat dan tak mampu menuju jantung sehingga mengganggu kerja jantung dalam memompa darah. Efek yang paling dirasakan adalah hilangnya pasokan oksigen dan nutrisi menuju jantung karena aliran darah ke jantung berkurang.

Hal-hal yang memicu penyakit jantung koroner:
1.      Merokok dalam jumlah yang banyak dan selama bertahun-tahun
2.      Konsumsi makanan yang berlemak atau berkolesterol tinggi
3.      Hipertensi yang telah diderita
4.      Diabetes mellitus juga memancing timbulnya penyakit jantung koroner
5.      Obesitas
6.      Kurang beraktivitas dan berolahraga
7.      Minum minuman beralkohol
8.      Penyalahgunaan obat (narkoba)
Fakta-fakta tentang penyakit jantung koroner:
1.      Jantung koroner adalah penyakit pembunuh nomor satu di Amerika Serikat yang menyerang baik lelaki maupun perempuan.
2.      Setiap tahun di AS, lebih dari setengah juta orang meninggal akibat penyakit jantung koroner.
3.      Kematian akibat jantung koroner bisa dicegah dikarenakan penyakit ini berhubungan dengan gaya hidup. Jika masyarakat baik dan sehat dalam hidup dipastikan terbebas dari penyakit jantung koroner.
4.      Perawatan bagi penderita penyakit jantung koroner membutuhkan waktu yang sangat lama dan continue.
Pencegahan penyakit Jantung Koroner
1.      Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres sangat dibutuhkan agar seseorang tidak terkena penyakit jantung koroner.
2.      Mengonsumsi makanan sehat dan berserat tinggi. Kurangi makanan yang berlemak dan berkolesterol tinggi agar tidak terjadi kegemukan.
3.      Segera berhenti merokok. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arterin yang memicu stroke.
4.      Mengurangi atau menghindari minuman beralkohol
5.      Olahraga yang teratur
6.      Hindari penggunaan obat-obatan terlarang
Untuk memastikan apakah seseorang memiliki penyakit jantung koroner dibutuhkan tes. Tidak ada ukuran yang pasti untuk mengetahui penyakit jantung koroner. Tapi beberapa jenis tes berikut dapat memberikan gambaran apakah seseorang mengidap penyakit jantung koroner:
1.      Electrocardiogram
2.      Stress test
3.      Nuclear scanning
4.      Coronary angiography
Ada beberapa jenis tumbuhan yang bisa mencegah dan mengatasi penyakit jantung koroner :
1.      Daun mahkota dewa
2.      Mengkudu
3.      Bawang putih
4.      Jamur kuping hitam
5.      Bunga mawar
6.      Siantan

23.                         Fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium merupakan suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibatdemam rematik dan penyakit tertentu lainnya

24.                         Flebitis

Flebitis merupakan gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis dapat di sebabkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena. Pada kasus tertentu, flebitis dapat juga terjadi dalam pembuluh vena

25.                         Hemorage

 Hemorage merupakan suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik di bagian dalam maupun di bagian luar tubuh. Hemorage selalu berbahaya. Jika pendarahan yang terjadi sebanyak lebih kurang 30% darivolume darah, maka dapat berakibat kematian
Kelainan yang menyerang sistem peredaran darah sering kali menimbulkan masalah yang serius dalam kesehatan. Misalnya, penyakit jantung yang telah menyebabkan lebih bnayak korban setiap tahunnya di bandingkan dengan macam penyakit lainnya. Berikut ini beberapa bentuk kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia.

BAGAIMANA CARA MENCEGAH KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH ???

Gangguanya sendiri ada banyak macam, jadi yang mana? Kalau secara umum beberapa tindakan untuk mencegah atau dapat mengurangi akibat kelainan pada sistem peredaran darah sbb:

1.      Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera diberikan penambahan darah melalui transfusi darah.
2.      Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa penyakit, seperti varises, hipotensi, dan hipertensi.
3.      Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan, sayur-sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang air besar merupakan salah satu faktor pencetus wasir.
4.      Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebabkan tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena, sehingga mengakibatkan wasir.
5.      Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah penyakit jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan batin dan stres, karena ini akan memicu serangan jantung.
6.      Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya dengan beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan ajaran agama dengan baik serta terbiasa berpola pikir positif. Terapkan slogan berikut dalam gaya hidup Anda




Powered By Blogger
Tweet oleh @meldyok